Takut Istri
Memberikan contoh dengan lelucon adalah kebiasaan Gus Dur ketika berpidato.
Tujuannya, kata kyai ini agar hadirin dapat memahami maksud dari apa yang disampaikan.
Dalam sebuah forum yang membahas soal kesetaraan laki-laki dan perempuan, seorang peserta bertanya kepada kyai eksentrik ini, yang isinya mungkin agak "pribadi." Peserta itu bertanya, apakah Kyai sebesar Gus Dur juga takut pada istri?
Mendengar pertanyaan yang "sensistif" itu Gus Dur menjelaskan dengan "bijak" (jika tidak mau disebut berkelit).
"Begini ya..... Saya punya cerita," kata Gus Dur memulai, sementara peserta sudah siap-siap dengan serius mendengarkan jawaban tentang "jeroan" rumah tangga Gus Dur.
"Nanti di akhirat, orang dibagi dua barisan,"Gus Dur melanjutkan, "barisan pertama untuk orang-orang yang takut sama istrinya. Barisan kedua untuk yang berani sama istrinya."
Peserta seminar yang tadinya serius, langsung dapat menerka ini pasti guyonan.
"Di barisan pertama orang antri berduyun-duyun. Ternyata di barisan kedua cuma ada satu orang, badanya kecil lagi."
Orang-orang di barisan pertama heran melihat si kecil itu sendirian. Mereka pikir berani sekali tuh orang kecil-kecil.
Lalu dikirim delelgasi dari barisan pertama untuk menanyakan. Datanglah delegasi itu pada si kecil dia bertanya, "Hey kamu koq berani banget baris sendirian disini, emangya kamu nggak takut sama istri kamu?"
Mendengar pertanyaan itu, si kecil menjawab "Wah.... saya juga nggak tahu nih. Saya disini disuruh istri saya."
Atas jawaban dari sang Kyai, seluruh peserta langsung terbahak. Tahulah mereka maksudnya, kesimpulannya semua laki-laki di dunia......
Nyontek dari http://kolom-humor.blogspot.com
0 Comments:
Post a Comment
<< Home