BAJA (BAtak - JAwa)

Suatu hari Bang Togar (Batak) menikahin Jeng Sri (Jawa).
Sehabis resepsi rupanya si Togar sudah> ngebet> dan segera mengajak si Sri ke kamar pengantin sambil berkata: Hey adik manizzz cepeeeetan lah, tunggu apalagi bah, nanti kalo ayam sudah berkokok waduh teeerlambat.. matilah punya abang.
Tapi dgn gemulai si Sri menjawab: Aduh abang kok kesusu (keburu) aja seh, mbok sing sabar gitu lho. Saya kan harus buka kebayanya sabaar toh mas.
Dengan gemulai pula si Sri membuka kancingnya satu persatu dan berkata "Nuwun sewu mas". Saking sopannya dan dengan malu2 dia tetap berkata "Nuwun sewu" tiap membuka kancingnya dan kembennya. Karena sudah tak sabar dan darahnya mendidih, si Togar menggerutu: Waduh sial aku ini, masak malam2 masih disuruh beli susu dan bangkrutlah aku, masak buka satu kancing saja minta seeeribu, bagaimana pula ini BAH???


Suatu hari Si UCOK berceeerita (dengan logat batak kentaltentunya): Keemarin saya peergi ke gunung SAMOSIR, disepanjang jalan saya lihat banyak TOBING TOBING dan POHAN POHAN. Lalu tiba2 di puncak gunung saya beeertemu lawan saya: SI RAJA GUK GUK. Dia meenantang saya bertarung, teerpaksa saya cabut pisau, tapi eeh teernyata SITOMPUL. Akhirnya saya lari teerbirit-birit ber BUTAR BUTAR dan berlari MANURUNG ke lembah dan sembunyi di balik TAMBUNAN tanah. Tak terasa ceelana saya robek kena ranting. Teeerpaksalah saya peergi ke PASARIBU meencari si PANJAITAN. Waktu saya tanya: Beeerrrapa Bah?. Dia menjawab: Wah ini parah, ongkosnya NAPITUPULU. Lalu saya jawab: "Waah mahal seekali nanti SIMANUNGKALIT aku (SIang MAlam mereNUNG karena PaiLIT). Jangan begitu bah karena sebagai ojek sudah dua hari aku SIMATUPANG (SIang MAlam TUnggu penumPANG).

Ha ha sorry bagi teman2 yg batak HORASHORAS ini cuman guyon, maaf ya.